Hingga Agustus, Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Alami Kenaikan

BERITA - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan kenaikan produksi minyak sawit mentah samaran crude palm oil (CPO) hadapan bulan Agustus 2022. Data internal perbisnisan menyebutkan, angka produksi CPO ANJT mencapai 25.495 metrik ton (mt) ala Agustus 2022, naik dibanding realisasi produksi CPO ANJT ala Agustus 2021 yang berjumlah 23.348 mt.
Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan mengatakan, produksi tandan buah segar (TBS) mengiringi CPO ANJT secara bulanan memang sudah mulai menunjukkan tren peningkatan antara bulan Agustus.
“Produksi CPO di bulan Januari 2022 sepenuh 19.213 mt telah meningkat selaku 25.495mt di bulan Agustus 2022, dibandingkan Januari 2021 sepenuh 17.827 mt selaku 23.348mt di bulan Agustus 2021,” ujarnya Lucas kepada Kontan.co.id (27/9).
Dengan capaian produksi demi bulan Agustus, akumulasi produksi CPO ANJT demi sepanjang 8 bulan pertama tahun 2022 mencapai 179.335 mt. Jumlah tercatat naik tipis 0,55% dibanding realisasi produksi CPO ANJT demi 8 bulan pertama tahun 2021 yang berjumlah 178.353 mt.
Bersenjang demi angka produksi, angka volume penjualan CPO ANJT pada delapan bulan esensial tahun 2022 menyusut dibanding realisasi periode cocok tahun lampau. Data ANJT menyebutkan bahwa realisasi volume penjualan CPO ANJT hanya mencapai 167.067 mt hadapan bulan Januari-Agustus 2022. Sebelumnya, angka volume penjualan CPO ANJT mencapai 180.111 mt.
Namun, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) CPO ANJT mencapai US$ 906 per mt cukup periode Januari-Agustus 2022. Angka tercatat naik 23,26% dibanding ASP CPO ANJT cukup periode Januari - Agustus 2021 adapun berjumlah 735 per mt.
Lucas menjelaskan, penurunan angka volume penjualan CPO ANJT cukup Januari-Agustus 2022 dibanding periode kembar tahun lintas terjadi lantaran imbas larangan ekspor yang membuat pembeli CPO memperlelet pengambilan CPO. Meski begitu, ANJT optimistis mampu pengiriman stok CPO kepada pembeli demi tata niaga ekspor CPO yang lebih tidak emosi.
Hingga menutup tahun nanti, ANJT mengejar target pertumbuhan produksi tahunan CPO seadi 7% dibanding tahun terus. Sebagai pembanding, ANJT membukukan angka produksi CPO seluber 262.683 ton dari tahun 2021. Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id, angka produksi CPO ANJT bentuk mencapai sekitar 281 ribu ton dengan kenaikan produksi 7%.
ANJT percaya, permintaan terhadap CPO akan tetap luhur walau pasar sedang dilanda fluktuasi harga CPO dunia balasan kekhawatiran akan terjadinya resesi global.
“Kami percaya bahwa permintaan terhadap CPO bakal tetap maju karena kondisi cuaca yang bersetuju ke kondisi La Nina sewaktu 3 tahun bertubi-tubi yang bakal mempengaruhi produksi minyak nabati lain ibarat minyak kedelai. Untuk itu, kami optimis dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan,” ujar Lucas tanpa mengmenyingkap berapa target pendapatan yang dimaksud.
Selain memacu produksi, ANJT juga terus mengawal gairah belanja modal perusahaan. Seberjarak Januari-Juli 2022 lintas, ANJT telah merealisasikan serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) seberisi US$ 15,6 juta atau setara 33% atas total anggaran capex ANJT di tahun 2022.
Sebagian hebat realisasi belanja kapital terbilang digunakan demi pembangunan infrastruktur antara perkebunan Papua Barat selanjutnya program penanaman kembali antara perkebunan perusahaan adapun berlokasi antara Pulau Belitung selanjutnya perkebunan Sumatera Utara.
“Pada semester II tahun 2022, kami harapkan serapan capex mau meningkat seiring memakai menurunnya intensitas curah hujan sesangkat mau mendukung pembangunan infrastruktur dan program penanaman kembali, serta dimulainya pekerjaan pembangunan pabrik kompos dan stasiun pengiriman CPO (jetty) di perkebunan Kalimantan Barat, serta peningkatan fasilitas pabrik kompos di perkebunan Belitung dan Sumatera Utara,” pungkas Lucas.
Cek Berita mendampingi Artikel yang lain antara Google News
You may also like
